TAMBAHAN PENGELOLAAN PASIEN DM


PENDAHULUAN

—–Meskipun sudah sedemikian majunya riset di bidang pengobatan diabetes dengan ditemukannya berbagai jenis insulin dan obat oral yang mutakhir, diet masih tetap merupakan pengobatan yang utama pada penatalaksanaan diabetes, terutama pada DM tipe 2. Peran diet jelas sekali terutama pada pasien gemuk yang toleransi glukosanya jelas menjadi normal dengan menurunnya berat badan.

—–Keunggulan diet tinggi karbohidrat telah lama diketahui bukan saja di negara kita, di Negara barat pun demikian. Diet ini sudah menjadi standar di Indonesia. Sedangkan di Negara barat, mereka sudah meningkatkan jumlah karbohiratnya dari 45-50% menjadi sekitar 55-60%, sedangkan lemak dan protein masing-masing 35% dan 15%. Dengan diet semacam ini ternyata kadar glukosa darah lebih mudah terkendali.

—–Bertambahnya sekresi insulin atau meningkatnya sensitivitas insulin di jarringan perifer pada diet tinggi karbohidrat merupakan sebab  mengapa kadar glukosa darah menjadi lebih mudah terkendali. Hal ini terjadi pada DM tipe II yang realatif tidak terlalu berat. Tetapi pada pasien yang kadar glukosa darahnya sangat tinggi tidaklah demikian. Pada keadaan demikian diet tinggi karbohidrat ternyata meningkatkan kadar glukosa darah lebih tinggi dibandingkan dengan yang mendapat karbohidrat rendah.

—–Diet standar untuk diabetes di Indonesia juga menganut diet tinggi karbohidrat dan sudah berjalan selama 25 tahun. Diet standar Indonesia tetap sama dengan diet Barat. Diet standar barat mengandung 55-60% karbohidrat, sedangkan Indonesia 60-70% dan lemak hanya 20-25 %.

—–

TUJUAN TERAPI GIZI MEDIS PADA DIET DIABETES

—–Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dan beberapa tambahan tujuan khusus yaitu:

  1. mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktivitas.
  2. mencapai kadar serum lipid yang optimal
  3. memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai pada orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk peningkatan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi atau penyembuhan dari penyakit katabolik.
  4. berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan. Ini mungkin saja tidak sama dengan yang biasanya didefinisikan sebagai berat badan idaman.
  5. menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikemi, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti: penyakit ginjal, neoropati aotonomik, hipertensi, dan penyakit jantung.
  6. meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

—–Dalam mengelola diabetes melitus, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologi, berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Baru kemudian kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes yang dilakukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu penggunaan obat/ pengelolaan farmakologis. Pada kebanyakan kasus, umumnya dapat diterapkan langkah seperti tersebut diatas. Pada keadaan gawat tertentu (ketoasidosis, diabetes dengan infeksi, stress), pengelolaan farmakologi dapat langsung diberikan, umumnya dapat berupa suntikan insulin. Tentu saja dengan tidak melupakan pengelolaan non farmakologis.

—–Secara garis besar, semua tindakan yang dapat dilakukan dalam usaha mengendalikan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2 dapat dilihat pada algoritma berikut ini:dm_fILES_of_DrsMed

Leave a comment