Tag Archives: distosia

DISTOSIA BAHU

Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.

Penanganan umum distosia bahu :

  • Pada setiap persalinan, bersiaplah untuk menghadapi distosia bahu, khususnya pada persalinan dengan bayi besar.
  • Siapkan beberapa orang untuk membantu.

Diagnosis distosia bahu :

  • Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva.
  • Dagu tertarik dan menekan perineum.
  • Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di belakang simfisis pubis. Continue reading

ARREST of DECENT – Cephalopelvic Disproportion (CPD)

Editor : Yayan Akhyar Israr, S.Ked, M. Irwan, S.Ked, Lestari, S.Ked, Tengku Anita, S.Ked, Apriani Dewi, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Riau – RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. 2008.

—-

PENDAHULUAN

—-—-
—-Distosia adalah  persalinan  yang sulit dan ditandai oleh terlalu lambatnya  kemajuan persalinan.  Kelambatan  dari kemajuan persalinan ini dapat terjadi pada kala  I  ataupun kala II yang disebabkan oleh  empat macam abnormalitas yang berbeda yang dapat ditemukan secara tunggal ataupun kombinasi yaitu abnormalitas pada tenaga ekspulsi, abnormalitas pada tulang panggul ibu, abnormalitas pada persentasi, posisi atau perkembangan janin, dan abnormalitas pada jaringan lunak  saluran reproduksi yang membentuk  halangan bagi turunnya janin.(1)
—-Pemanjangan kala II dapat terjadi dalam bentuk protracted descent atau arrest of descent. Ditandai dengan terhentinya penurunan bagian presentasi yang progresif lebih dari 1 jam setelah proses penurunan proresif tersebut dimulai melalui jalan lahir pada kala II. Frekuensi dari Arrest of descent terjadi sekitar 5%-10% dari semua persalinan.(1, 2)
—-Cephalopelvic Disproportion (CPD) merupakan 50% penyebab Arrest of descent pada nulipara dan pada multipara hanya 29,7%. Berdasarkan penelitian Friedman dkk 30,4% pasien dengan Arrest of descent memerlukan Seksio saesarea, 37.6% dilakukan persalinan dengan midforsep dan 5,1% mengalami forsep gagal. Tanpa adanya intervensi pembedahan maka untuk terjadinya fetal distress sebanyak 12,5% kasus dan sering didapati apgar score yang rendah sebanyak 21,9% dan didapat distosia bahu sebanyak 14,1%.(2)

—-

—-

TINJAUAN PUSTAKA

—-
—-Pada umumnya (85%) persalinan berlangsung spontan dan pertolongannya tidaklah memerlukan keahlian. Suatu proses persalinan yang berlangsung pada wanita hamil sangat dipengaruhi oleh tiga parameter :

  1. Power yaitu kekuatan His dan kekuatan mengedan dari ibu.
  2. Pelvis yaitu keadaan jalan lahir.
  3. Passenger yaitu keadaan janin yang dikandung.

—-Panggul mempunyai bentuk tertentu dan anak mempunyai ukuran kepala yang hampir sama besarnya dengan ukuran panggul, maka harus menyesuaikan diri dengan bentuk panggul.3
—-Keadaan panggul merupakan faktor penting dalam kelangsungan suatu persalinan tetapi ada hal lain tidak kalah pentingnya yaitu hubungan kepala janin dengan panggul ibu. Besarnya kepala janin dalam perbandingan dengan luasnya panggul ibu menentukan apakah terdapat Disproporsi Sefalopelvik.4
—-Cephalopelvic Disproportion digunakan untuk menunjukan adanya suatu ketimpangan antara kapasitas panggul ibu dan kepala janin yang disebabkan oleh kelainan panggul ibu ( Ukuran dan arsitektur tulang panggul maupun kekakuan otot atau seviks) atau kelainan pada kepala janin ( baik ukuran maupun presentasi) atau kombinasi keduanya.
—-Diagnosis Cephalopelvic Disproportion (CPD) penting karena ini merupakan indikasi yang dibutuhkan  untuk persalinan saesaria. Menentukan adanya  CPD dengan menemukan tanda dari CPD, melakukan pemeriksaan Pelvimetry klinik dan melakukan Test Hillis Muller.2.
—-Tanda-tanda CPD :
Pemeriksaan abdominal

  • Ukuran anak besar.
  • Kepala anak   menonjol di simphisis pubis.

Pemeriksaan pelvis

  • Servik mengecil setelah pemecahan ketuban
  • Oedem servik
  • Penempatan kepala tidak baik lagi di servik
  • Kepala belum dipegang pintu atas panggul
  • Ditemukan kaput
  • Ditemukan molage
  • Ditemukan kepala defleksi
  • Ditemukan asinklitismus

Lain-lain:

  • Ibu ingin mengedan sebelum pembukaan lengkap.
  • Hillis Muller Test negatif.

—-

Baca selengkapnya (Read more…)